Kira-kira dua bulan lalu, di supermarket di Jakarta, Mama sedang menaruh barang-barang belanjaan dari trolley ke meja kasir. Saya berdiri di belakang trolley, tentunya turut membantu Mama dan sang kasir menghitung berapa barang yang setara dengan kertas yang jumlahnya terus bertambah di layar digital di hadapan kasir.
Kemudian, Mama mengambil sebuah sikat gigi, ia mengamatinya dan bertanya, "Ini sikat gigi kamu?"
Saya mengangguk.
Lalu, Mama mengangkat sikat gigi yang lain seraya berkata, "Yang ini aja, lebih bagus."
"Tapi nggak ada helm-nya," ucap saya.
Mama pun menaruh kedua sikat gigi itu di meja kasir, tak jadi memaksa saya mengambil sikat gigi yang katanya lebih bagus, "Oh, mau yang ada helm-nya."
Akhirnya, saya bawa pulang sikat gigi berhelm itu dan meninggalkan saran Mama untuk memakai sikat gigi yang lebih mahal dan bagus.
Helm jauh lebih menarik untuk saya, karena bisa mencegah kuman-kuman masuk ke sikat gigi.
Kata siapa?
"Kata iklan," ucap saya puas.
Saturday, 12 March 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment