Entah kenapa, ada ketertarikan berlebih saat kawanan saya dan, tentunya, saya sendiri, berkumpul membentuk lingkaran. Rasa sebal menggebu-gebu terlontar dari setiap bibir insan yang hidup di situ. Tak terkecuali saya. Kita membicarakan dia di saat ribuan kata harus tertulis di kertas-kertas tugas.
Peduli! Ya, kita peduli.
Namun, rasa tertarik berlebih tadi membuat kecurigaan muncul di benak saya. Jika di hati ini memiliki dua tangan, maka tangan itu akan bertepuk riang setiap kali ada kata terlontar yang menurunkan bahkan semakin menjebloskan si dia. Saya curiga pada diri saya dan sedikit menyangsikan kata peduli itu ada.
Terasa seperti noda, mau menghapusnya juga sulit karena lingkaran kawanan itu memancarkan daya tarik begitu kuatnya. Perasaan saya berkata mulut ini semakin kotor karena kesenangannya begitu membuncah tak terkendali.
Sepertinya saya harus berusaha tenang dan mencarikan solusi. Dan semoga noda itu tidak kembali menetes.
Friday, 31 December 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment